April 14, 2010

Lessons From The Kambing Jantan

Masih ingat postingan saya tentang dua cewek Bali yang gokil? Yup, di sana saya mengulas bagaimana menulis humor bisa dijadikan alternatif atau bumbu dalam tulisan-tulisan kita. Humor atau komedi, bisa menjadi opsi yang menarik, karena yah jujur saja, selain dapat menghibur diri sendiri, tulisan humor pun bisa memudahkan pesan yang kita angkat. Apalagi menulis di media blog, betapapun beratnya topik penulisan, bila disampaikan secara humor sepertinya ngga bakalan lama tuk membuat pembacanya lebih nyantol dan enjoy.

Dan di postingan kali ini, sebenarnya adalah efek domino dari apa yang menjadi aktivitas saya saat weekend kemarin. Berhubung doyan film, iseng-iseng saya ke rental dan tanpa perencanaan sebelumnya, saya sewa film Kambing Jantan-nya Raditya Dika dan Crossing Over-nya Harrison Ford.


Ya, Kambing Jantan yang dulunya berupa blog itu sekarang bermetamorfosis jadi sebuah film. Asli, sebenarnya saya ngga terlalu excited dengan acting Raditya di film itu sih, tapi inspirasi perjalanan wujud dari blog menjadi sebuah film itulah yang sampai sekarang masih membuat saya tercengang-cengang. Keren juga. Kalau dilihat setting-annya, dalam jalan cerita itu Raditya mulai ngeblog di tahun 2004, mungkin disaat-saat kita masih terlelap dengan miRc kali ya *hehe*. Hmm, bentar, sepertinya saya pernah ngeblog juga di tahun-tahun segitu...

Hohoo, ternyata masih ada! Coba sobat cek di sini, *hehehe* jadul abis! (blog korban lupa password, dan kini jadi sampah blogosphere...)

Ok, cukup, close tab-nya, kembali ke postingan ^_^

Raditya ini saya fikir mungkin salah satu dari blogger yang masih murni, dalam artian mengganggap blog hanya sebagai media curhatan pribadi alias diary online. Dan efeknya cukup logis, menulis dan menulis tanpa beban fikiran bagaimana tuk melangsingkan alexa atau pun menaikkan PageRank, membuat hasil tulisannya pure, orisinal, serta sanggup membawa penulisnya jadi seleb lewat jalan yang tak diduga-duga.

Hmm, bukan memprovokasi dan meremehkan bisnis online, tapi coba fikir, apa Raditya sudah meramalkan bahwa postingan-postingan di blognya bakal menjelma jadi novel best-seller? Sama sekali nol. Terpisah dari faktor keberuntungan yang didapat, kambingjantan[dot]com terbukti jadi contoh nyata, bagaimana ke-ambigu-an dan kejernihan niat ngeblog bisa jadi batu loncatan yang amat penting untuk merubah jalan hidup seseorang.

Nah, berikut poin-poin yang saya dapat dari si Kambing Jantan, dan mungkin juga bisa diterapkan untuk dijadikan inspirasi menulis konten blog:

The power of story-telling
Kita semua punya kisah. Baik kisah keseharian di keluarga, kegiatan studi, pengalaman di pekerjaan, atau bisa juga kisah khayalan tentang keinginan-keinginan dan ketidak sukaan akan sesuatu hal. Dan setiap dari kita memiliki bakat tuk menceritakan kembali kisah itu. Makanya kita seneng banget ngobrol ngalor ngidul, juga menuliskannya di media tertentu, termasuk blog.

So, kenapa ngga menghadirkan unsur tersebut tuk menyampaikan pesan di postingan?

Human first, google later
Pengunjung blog akan lebih merasa menjadi manusia jika kebutuhan emosionalnya terlibat dalam membaca sebuah postingan. Dan tertawa, atau minimal tersenyum, menjadikan jalur cepat pemahaman akan suatu pesan, sehingga simpul knowledge gap..hmm maksud saya perbedaan visi antar penulis dan pembacanya bisa terurai, menyatu dalam komunikasi lewat tulisan. Karena terkesan penulis ngga menyembunyikan apa pun, transparan, apa adanya. Plus, selain membuat pengunjung nyaman, bukan mustahil akan menjadikan pengunjung itu pengunjung yang loyal.

Apa sih yang diharapkan dari ngeblog? Untuk dibaca, bukan?

Maksimalkan deskripsi blog
Raditya, dalam deskripsinya menasbihkan: sebuah catatan harian seorang pelajar bodoh. Lucu. Pertama membacanya saya langsung in. Bukan masalah kata 'bodoh'nya, karena saya tahu itu adalah salah satu teknik tuk mendukung judul utama. Jika hanya membaca judul utama, Kambing Jantan, tentu banyak orang kan tertipu dan melewatkan kesempatan tuk melanjutkan dan menyelami apa-apa yang ada di dalamnya. Kira-kira yang terfikir pertama kali oleh pengunjung mungkin: ini situs info tentang kambing, jenis-jenis kambing, jualan kambing, dan sebangsanya...ngga keren kan?

Jadi, memberi deskripsi yang menohok, selain menjadi penjelasan singkat, lambat laun bisa juga lho menjadi sebuah trademark yang akan terus diingat pengunjung.

Saya ngga bisa membayangkan bila blog indonesianer ini tanpa deskripsi. Mungkin banyak juga ya yang ketipu :) Jadi dengan Let's Blogging With Pleasure, yah setidaknya memberi gambaran secara umum bahwa blog ini memang membahas seputar blogging (ngarep dot com...) ^_-

Jangan remehkan koneksi
Pada awalnya hanya sebuah ide dari teman. Ya, adalah Ine, cewek yang ditaksir Raditya sewaktu SD, yang mencetuskan ide tersebut: kenapa ngga dijadiin buku aja? Itu koneksi pertama. Masih ngga percaya ide itu akan berjalan, Rasty - pacarnya yang sering dipanggil dengan sebutan 'kebo' - mengajak tuk sama-sama memasukkan skrip draft tulisan ke penerbit yang kebetulan ada temen bapaknya yang bekerja di penerbit tersebut, karena Rasty juga punya draft novel yang ingin dipublikasikan. Itu koneksi kedua. Dan hupla, lewat proses koneksi-koneksi itu, jadilah novel Kambing Jantan meledak di pasaran.

Apa pesan yang tersirat dari kisah itu? Kekuatan koneksi. Ya, meski idealisme tetap jadi andalan, koneksi masih menjadi faktor x yang kadang berperan sangat vital dalam penentuan nasib. Sah-sah saja ke medan pertempuran sendirian, be yourself dan yakin dengan kekuatan diri sendiri. Itu bagus. Tapi dengan koneksi, peluang untuk lebih maju akan beratus-ratus kali lipat. Dan efeknya bukan deret penjumlahan, seperti 1, 2, 3, 4, 5..dan seterusnya, tapi eksponensial.. 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64.. dan seterusnya. See?

Untuk blogging saya kira pun begitu. Makanya saya memberi kesempatan kepada sobat semua tuk menjadi blogger tamu di sini. Selain sama-sama menguntungkan, diharapkan nanti akan tercipta koneksi yang kuat di antara kita *hehe*

Do it with passion!
Tulisan Raditya yang sekarang bukan hasil semalam. Itu butuh banyak pemikiran dan referensi. Seperti yang diakuinya sendiri, ia banyak melahap banyak film komedi, belajar menulis komedi dari banyak novel, dan menimba inspirasi dari penulis-penulis lainnya. Prosesnya tak terasa, karena ia melakukannya dengan passion, gairah dan kesenangan yang tak dipaksakan. Yah, entah kalau udah kena deadline ma penerbit :)

Apa passion kita dalam blogging? Make money online, sharing pengetahuan, curhat keseharian, atau mencari persahabatan? Apapun itu, lakukan dengan passion. Karena passion-lah yang akan terus membentengi kita dari yang namanya blogger's block, kebuntuan ngeblog, semacam perasaan tak tahu apa yang akan ditulis dalam postingan selanjutnya. Passion memberi kita perspektif baru. Sudut pandang yang sama sekali berbeda, dan memberi ketahanan mental untuk terus menelurkan ide, meski otak seakan blank tanpa ide satu pun.

Memang hebat si passion ini :)

Finally...
Sobat pernah berkunjung ke blognya, membaca novelnya, atau menonton filmnya? Bagaimana tanggapan sobat tentang hal ini?

45 comments:

non inge said...

kalo tentang blognya radit, emang suka bgt berkunjung
tp aku suka tulisan dia yg dulu, terasa lebih orisinil ^^

Gus Ikhwan said...

iya bang, raditya sekarang juga udah merambah jadi penulis buku dan blogegr bukunya udah ada yang di filmkan juga
mampir balik ya bang ada postingan baru di padepokan, review dari bung eko

nuranuraniku.blogspot.com said...

salam sobat
iya benar yang diharapkan ngeblog adalah untuk dibaca.
blognya Radit ya,,,? sip ya,,sudah dibukukan dan difilmkan kata Gus Ikhwan .

sou stalker said...

=)) saya jarang nonton film gan,kalo nonton pun,palingan film hantu atau anime. Tapi ,keren juga ya ,dari blogger,bisa sampai kayak gitu.Thanks info nya .
Met sore aja ya gan.

megi said...

belum pernah berkunjung tuh
ntar deh ke tkp

met sore sob ^^

belajar bisnis internet said...

kayaknya bakal jadi sumber inspirasi....mantabs deh sob

Regi_Adi said...

Radit bisa kita jadikan inspirasi dalam ngeblog...dari ngeblog dan kini tulisannya menjadi novel... mantapppp

Bahauddin Amyasi said...

Sugguh, konten yang mencerahkan sobat..Saya paling suka posin yang terakhir; Do it with passion! LAkukan dengan semangat!

Mantebbb...

Unknown said...

oooooooo....

Ratasoe said...

Wah ane bru tw ny hehe, ane xmak dl dh..trims infox sob ;-)

munir ardi said...

menarik sekali tulisannya mas Darin , aku udah ke blog jadul mas wih tahun 2004 pantas jago banget nulis udah lama banget ngeblog

non inge said...

Mas Dariiiiiiiiiiiin....

ada tag dan award di blog aku
abil yaaaaaaaaaaaaaahhhhh!!!
wajib hahahahaha

Rahad Adjars said...

kalo blognya baru2 ini ngunjunginya...novel sih gak pernah..cuma komiknya aja...filmnya juga udah pernah nonton...
yg bikin tertarik emang jalan ceritanya sampe jadi penulis terkenal gitu....

secangkir teh dan sekerat roti said...

itu blog jaman 2004...?

blogdunia said...

wah hebat banget kang radit,,
saya jadi kepengen nonton film nya neh,,
ada yang mau ngasih link buat download film nya kambing jantan itu..

albertus goentoer tjahjadi said...

mantab mas... thanks ya...

TS Frima said...

gak tau kenapa, saya malah kurang yakin menonton filmnya bisa memberi sensasi yang sama seperti membaca tulisannya ^^

ExiOST said...

wah baru tau....
aku cek deh

Bung Eko said...

Saya belum pernah nonton film-nya, baca novelnya, tapi sudah pernah coba-coba berkunjung ke blognya. Edan, rame banget!

Saya setuju dengan poin terakhir, yakni do it with passion. Apapun, kalau kita lakukan dengan passion hasilnya bakal di luar dugaan kita. Kita anggap hanya sampah, tapi ternyata malah mengangkat derajat kita. Passion membuat kita menikmati setiap proses yang kita lalui. Inilah yang kira-kira saya angkat dalam buku saya yang pertama. ^_^ *promosi mode on*

Sudinotakim said...

Mantap mas Raditya ini ya mas..langkah2 dan ide2nya bisa kita jdkan acuan utk terus bekarya ..

Dendy Darin said...

bung eko, saya naksir berat ni ma bukunya :D
nanti hunting aah hehe

Mac said...

kapan mas darin bikin kaya Kambing jantan?

Dendy Darin said...

mac, bukan bikin, tapi menggali inspirasi dari situ :)

Afif Logicprobe said...

wah, tips yg bermanfaat.. trims :) salam kenal

waroeng coffee said...

tq tipsnya bro, moga kita semua sukses dgn jalan yg kita tempuh :)

warcoff said...

belum pernah nontonnya, tapi selling pointnya emang pada gaya tulisannya :) tq dah berbagi :)

mastanto said...

Aku cuman liat filmnya aja sih :) Lumayan gokil.
Kalo novelnya tau tuh... gak ada minat :D hehehe.. Minatnya ke yang lain. Novel yang ngomongin CSS, desing dan semacemnya :D

danuakbar.com said...

Raditya Dika.
Saya seneng banget sama dia.
sama blognya juga saya seneng banget.
orang ini bener - bener kreatif.

ridwan said...

saya udah baca beberapa ebook novelnya
ceritanya mengalir dan enak

gak nyangka kalu tulisan di blognya bisa jadi novel ky gt

fai_cong said...

aku mampir silaturahmi ke kang Darin.
kangen kang...
:D
wes ngopi kang?

HB Seven said...

mantaps tipsnya bosss....nambah semangat lagi nih....

Ferry Prima said...

i am one of his fans. sebenarnya manusia satu ini nggak cuman jago nulis komedi menurut saya, dia bisa menulis apa aja. karena dia memang banyak belajar, banyak mentor.. keren abis

Kristanto-wds said...

Iya ya...., saya setuju ni...., makasih ni mas bro...., saya jadi pengen semahir panjenengan biar bisa nulis yang simple tapi menarik...,

akhatam said...

Wah the master Writer itu... Kerennn!!!

bintang said...

aku malah belum tau blognya radit.cuma aku suka tips nya khususnya yang ini:Human first, google later

arsumba said...

wah... hebat.. hebat.. banget nih mas raditya..
blog bisa jadi buku.. mangstabs..

berarti mas darin ini mencicipi dunia blogging sudah lama ya.. hehe..

Dendy Darin said...

iya mas arsumba, tapi dulu masih nol besar..sekarang ya alhamdulilah masuk nol kecil hehe. belum pantes kayaknya masuk SD ^_^

Elsa said...

aku belom pernah membaca blognya Raditya Dika, menonton filmnya...juga membaca bukunya...

aku ketinggalan jaman ya?

iLLa said...

sy justru lebih dulu tau bukunya dika daripada blognya, hehe.. *telat bet yak
sejak itu jadi sering tongkrongin blognya dy. tetep lucu siy, cuman jadi jarang apdet, lebih sering ngetwit dia, trus makin sibuk bikin skenario sana sini, jadi yaaa mending blogwalking ke sini aja deh :P

Dendy Darin said...

@elsa: ya mungkin ini selera masing2 ya :) tapi ngga ada salahnya lho mbak dibaca.. lmayan buat jaga tensi hehe..gokil abis.
@illa: saya malah tau blognya dulu :D trus merembet ke bukunya. iya dah jarang apdet dia. ok. thanks dah mampir, saya transit balik deh :)

iskandaria said...

Ulasannya inspiratif banget mas. Tajam dan berisi. Pokoknya nendang banget deh. Saya gak bisa komen banyak selain setuju.

Oya, passion itu gairah kan?

Dendy Darin said...

betul mas Is :) gairah yang menggebu hehe

Anonymous said...

jaman-jaman itu seingat sy juga pernah bikin blog om...
cuman,,, gonta-ganti account krn sering lupa password dan krn alasan dulu nyari temen blogger susah,,
jd ya akhirnya terbengkalai

Dendy Darin said...

ahmed, betul juga. dulu ngeblog ngga seganas sekarang ya hehehe. sekarang meriah bangeet! :D

mariasunarto said...

kunjungan pertama , blog yang inspiratif ,rame tamunya mas ,salam hangat dari mentengdalam

Post a Comment