February 16, 2010

Ngeblog - Sebuah Culture Shock?

Aktivitas blogging tak pelak membuat jadwal hidup para blogger mengalami perubahan mendasar. Layaknya culture shock, saat ini tercatat hingga ratusan juta blogger yang aktif meramaikan dunia maya. Ditunjang dengan hadirnya host blog gratisan ala blogspot dan wordpress, blog agregator seperti blogcatalog, situs penganalisa rank, feeder dan blog-blog berbasis tips dan trik, blogging menjadi lebih asyik dari waktu ke waktu. Kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan tak pelak membuat sebagian besar blogger merasa addicted dan ada gejala sakaw bila tak segera disalurkan.

Apa yang sobat blogger rasakan saat mengunjungi blog-blog berikut:
Tantangan 31 hari tuk membuat blog yang lebih baik (Problogger)
16 cara menaikkan traffic (Intelligent Bacon)
Kumpulan situs submisi RSS dan direktori blog (Masternewmedia)
Panduan komen di blog (Lifehacker)
Cara membuat arsip blog yang interaktif (Blogoscoped)
10 hal yang wajib diketahui sebelum Anda ngeblog (Inc)
Bagaimana ngeblog dengan aman (Eff)
Kemana mencari image gratis untuk visual blog (Masternewmedia)
Tools esensial blog (Quickonlinetips)

Inspirasi kembali datang?

Tentu saja motif berperan besar dalam hal ini. Tingkat konsistensi yang dengan sukarela kita alokasikan untuk ngeblog, berpeluang besar untuk membuat diri kita lebih bermakna. Dalam artian, ngeblog untuk menambah wawasan dan sahabat, akan sangat berbeda dengan yang hanya memperlakukan blog layaknya topeng yang flat dan terasa tak bernyawa.

Sama seperti budaya. Kita bisa merasakannya dengan jelas saat berbelanja di pasar tradisional dan di supermarket. Di pasar tradisional, interaksi antara pembeli dan penjual begitu hidup. Berbeda dengan di supermarket yang terlihat wah, namun kita hanya berhadap-hadapan dengan stiker-stiker harga dan kasir yang kadang berlaku robotic: say hi, counting and ask for the money.

Dan implikasi dari sebuah budaya adalah terbentuknya mind set baru dari para pelakunya. Dan mind set atau pola pikir tersebut sejatinya merupakan akumulasi dari kumpulan ide-ide yang berkembang hingga batas-batas yang ditoleransi oleh budaya itu sendiri. Ngeblog, menurut saya, adalah sebuah culture shock yang dahsyatnya melebihi saat dimana pertama kali ditemukannya teknologi internet. Malah lebih parah. Kini ia bertransformasi menjadi candu. Candu yang manis tentunya :)

Opini para blogger?

9 comments:

Ngeposting ni yee said...

sEtuju sObat.,..,
saya laNgsuNg ke tKp nI sOb, untuk 31 Days to Building a Better Blog Headquarters...
tHanks yA sObat,.,,.,

danuakbar.com said...

saya udah candu nih ama internet.. :D

arsumba said...

Ngeblog emang bikin kecanduan... :D

albertus goentoer tjahjadi said...

setuju nih mas... ngeblog sekarang emang sudah jadi candu yang paling enak... yang mesti terus disalurkan...

Darin said...

@ngepostingniye: lanjut bro :)
@danuakbar & arsumba: kita senasib bro :)
@albertus: setuju pak, masalahnya kapan kita akan terus begono pak? hiks..

Donbex said...

mas... salam kenal ya... postinganya bikin saya tambah semangad.. buat ngeblog.. hehehe.. maklum masih newbie... Masih nyari jati diri..

Darin said...

trims donbex, sukses ya :)

Unknown said...

Iya..setuju..kadang blog emang bikin aku kecanduan..tetapi sebenarnya sejak mengenal blog ini wawasan ku semakin bertambah..dengan membaca postinga dari teman2. Jadi walaupun jadi candu tapi tetap bermanfaat

Darin said...

@lialuv: betul lia, itu yg penting, wawasan. :) dan semangat untuk terus belajar tentunya.

Post a Comment