February 28, 2010

Book Review: I Am A Writer

Langit di atas kota Solo mendung-mendung tipis saat saya diajak paman saya ke salah satu toko buku ternama di suatu mall yang jaraknya hanya seseberangan jalan dari rumah. Tadinya saya sedikit malas, toh masih bisa besok kan? Namun karena ada ga enak, ya saya ikut juga. Dan benar, ajaibnya, rasa itu perlahan pudar seiring makin jernihnya mata ini melihat puluhan salesgirl berlalu lalang (dasar lu! :D).

Singkat kata, karena saya sedang intens meminati bidang tulis menulis, saya ambil buku yang judulnya I am a Writer karangan Andrea Tejokusumo. Kalau ditanya alasan memilih buku itu, ya selain sampulnya yang menarik, tebalnya juga layak lah untuk dicemil dalam waktu semalam. Maklum, lagi malas ngapa-ngapain weekend ini :)

The Author
Andrea Tejokusumo tercatat sebagai alumnus London College of Communication (LCC) jurusan ilmu jurnalistik. Selama tiga tahun masa kuliah di sana, ia sempat menjadi editor koran kampus, dilanjutkan dengan beberapa kesempatan magang di stasiun radio dan website amal untuk anak muda. Ia mulai menulis fiksi sejak usia 11 tahun, dan mengaku walau tak ada satupun ceritanya yang pernah selesai, pengalaman itu memperkenalkannya akan kenikmatan menulis hingga memutuskan untuk menimba ilmu di Inggris. Saya tergelitik dengan alasannya untuk mulai menulis. Ia dengan polos mengatakan: pertama-tama mulai menulis sebenarnya karena ingin menyalurkan imajinasi masa kecil yang cenderung berlebihan :D

Content
Dari sampul bukunya (yang terkesan chick lit), sebenarnya saya mengharapkan isi yang lebih renyah dibaca. Namun dugaan saya meleset, ternyata selain renyah, isinya juga lebih berbobot dan membuka wawasan saya jauh dari yang saya kira. Mungkin karena selain ilmu menulis, di buku ini juga seolah Andrea membeberkan biografi singkatnya, yang berupa pengalaman pribadi semasa kuliah, karir, juga opininya mengenai dunia tulis menulis. Ini yang menurut saya memiliki nilai lebih dan membuat saya betah nyemil hingga tak bisa berhenti sampai mentok halaman terakhir.

Di awal-awal halaman, buku ini langsung memikat saya dengan kalimat:
Amat sulit rasanya untuk membayangkan dunia ini tanpa kata-kata. Perkembangan peradaban manusia selama beribu-ribu tahun telah memberikan makna pada bahasa dan kata-kata yang dulunya hanya memiliki makna simbolis..
Selanjutnya dengan urutan yang sistematis - cenderung berpola mengerucut - tiap bab dalam buku mengulas pengertian, alasan, tools dan ekspektasi untuk menjadikan aktivitas menulis sebagai jalan hidup (way of life). Menarik. Apalagi saat ia menanyakan mengapa kita menulis?
Apakah karena kamu banyak memiliki ide-ide brilian yang ingin dituangkan?
Apakah karena kamu suka bermain dan memanipulasi kata-kata?
Apakah kamu melihat bahwa menulis sebagai mata pencaharian yang menjanjikan?
Atau sebagai sarana untuk menjadi beken? :D
Kalau saya - sambil tertawa - mungkin memilih yang terakhir! :D

Yang membuat saya terkejut, sekaligus tercenung, ternyata kepribadian juga berpengaruh lho dalam menentukan jalan karir menulis seseorang.
Mereka yang stylish dan supel dalam bergaul akan merasa lebih cocok dengan pekerjaan menulis berlatar belakang kreatif seperti copywriter atau di media yang berbau lifestyle. Mereka yang peka secara emosi lebih bisa menyalurkan perasaan saat menulis sesuatu yang bertema sosial atau human interest, sementara mereka yang analitik berkemampuan menjadi analis atau kritikus yang obyektif.
Ada benarnya. Tapi kemudian di akhir bahasan, Andrea menengahi pergulatan antara kepribadian dan proses menulis ini dengan:
Atau mungkin, bisa jadi kepribadian kita yang malah berubah mengikuti kebiasaan menulis yang berbeda-beda dari waktu ke waktu, dan membuat pilihan kita menjadi lebih luas dari sebelumnya!
Saya cenderung setuju dengan yang terakhir, karena sudah setua ini pun saya masih belum tahu pasti jenis kepribadian saya gimana :)

Thus, pengalaman-pengalaman menariknya selama kuliah dijadikan selipan di tiap bab buku. Saya rasa ini sebagai penyegar suasana, namun tetap memberi inspirasi. Yang paling mengena adalah saat pengalamannya mengalami pencerahan. Dimana di salah satu punggung buku Seandainya Saya Wartawan, semacam buku how to yang beredar di kalangan internal redaksi Tempo, Goenawan Mohamad menuliskan sebuah kisah:
Pelukis S. Soedjojono suatu hari ditanya tentang teori yang dipakainya dalam melukis. Ia menjawab dengan suaranya yang agak parau, "Apa saudara tahu ada teorinya orang naik sepeda?"
Well. Jujur, saya langsung menandai halaman itu dan menebalkan tulisannya dengan stabilo!

Last Thought
Setelah membaca buku ini, wawasan saya tentang dunia tulis menulis sedikit demi sedikit terungkap. Yang tadinya brutal dan terkesan sekenanya, saya jadi memiliki kekuatan ekstra untuk berusaha lebih baik dalam merangkai tulisan. Ya setidaknya sih bagus untuk dibaca sendiri :) Karena saya sadar, tulisan bisa membuat kita dikenang, walau kita telah tiada nantinya...weh, koq jadi dalem gini sih hehe..

So, happy weekend, happy writing and happy blogging sobat!


35 comments:

rizal said...

sukses selalu sob

keep blogging

hendro said...

wah,,jadi menambah wawasan saya nih..terima kasih sobat

heru said...

semoga sukses selalu sobat

kurniawan.q said...

kalo di tangerang hujan kawan terimaksih artikelnya ya

Seputar-Internet said...

bagus juga Sob bukunya... jadi kepengen...hehehehe

Dinoe said...

Mantap reviewnya,ulasanya lengkap... Saya jadi kepengen baca buku itu mas...

Dendy Darin said...

@rizal: ok sobat :)
@hendro: trims kembali..
@heru: sama-sama bro :)
@jalanihidup: wah dah hujan ya, pake payungnya sob :D
@seputar-internet: bagus sob, murah lagi hehe
@dinoe: ya udah atuh, cari d toko buku terdekat hehe. salam hangat :)

Muhammad Rizal said...

oea ,,,aku dah follow nih,,,folow balik yach

tomo said...

Jadi writer memang menyenangkan.Tapi tidak hobi

Dendy Darin said...

@rizal: oks
@tomo: lama-lama ya bisa jd hobby sob :)

nuranuraniku.blogspot.com said...

salam sobat
menarik sekali ya buku ini mas,,
saya juga suka..
memang kalau menulis ,dapat mengungkapkan semua yg ada dalam hati kita.
benar mas Darin,,tulisan bisa membuat kita dikenang.

Larung lanang said...

thanks sob infonya ..
sukses ya :)

Pen Lab said...

menarik sepertinya mas...
ingin saya memilikinya...
btw, template barunya bagus sekali ne...

Gus Ikhwan (SEO Toolbar untuk Firefox) said...

Ada post baru bang tentang SEO

AntokZ said...

hahhah saya suka tuch memanipulasi kata kata hehhe


Berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya makasih
Salam Blogger
:D

Anonymous said...

lengkap
mantab
dan tentu saja blue mengucap terima kasih postingannya
salam hangat dari blue

UMS EDUKASI RSBI said...

INFO BAGUS..SALAM KENAL YA.., TUKER LINK,BALASAN KUTUNGGU DI KUNJUNGAN BALIK...

afdil said...

Tanpa kita sadari, dengan menjadi blogger sesungguhnya kita sudah punya modal yang cukup untuk jadi penulis

tapi sayang, masih banyak yang ragu/kurang pede dengan hasil karyanya (termasuk saya) :D

salam kenal ya

Kristanto Wds said...

Menambah ilmu nih... terus berlanjut.....

blogger gembloeng said...

wah jadi rutinitas mas... menulis dan membaca... dengan begitu orang akan lebih bisa mengenal pribadinya.. salah atau ndak mas....

fai_cong said...

pinjem bukunya kang,,,
hehe.. :D

sauskecap said...

kalau membaca saya suka, kalau menulis ya masih asal2an di blog

U-marr said...

wah kdengerannya ini buku layak untuk saya baca nih.
saya cari ah..

Ngeposting ni yee said...

bLackwAlkiNg paGi nI sobat.,.

fauzan upz said...

sob, mau ngajakain tuker link ternyata sudah ada blog saya haha.. trimaksaih ya.. sudah saya link balik..

oya anda sudah saya sudah tulis dalam award. no 9. silahkan dilihat no urutnya dan silahkan ambil lalu teruskan yah..

smoga award dari kita ini bermanfaat.

Yulia Rahmawati said...

waaaaaaaah
nice blog!!
btw...
di tunggu yaaa buku karangan kamu
heheh

Ninda Rahadi said...

waaaah kayaknya seru bukunya

Oyen said...

kemampuan yang seharusnya di miliki dan ditingkatkan...membaca, menulis dan bicara...

itulah yang merangsang saya bikin blog, dan mengirim tulisan ke berbagai media, walaupun adan yang ditolak dan baru beberapa yang diterima...

yang jelas semakin kita biasa melakukannya, semuanya akan lebih gampang, yg penting enjoy..he..he

fauzan upz said...

sob tadi mampir ke blog saya ya,, sudah saya perbaiki.. makasih dah ingetin yah.. ternyata ada lebih dari 1 yang masil salah hhee..

mayank said...

heemmm iya aku punyaa buku ini...

salam kenal..

richo said...

wah tar ilmune di tularin yak biar aku ikutan pinter heheh

emmy said...

awalnya, saya hanya menulis utk diri sendiri.. biar inget2 dulu kehidupan saya itu gimana.. haha.. lama2 saya tertarik untuk menulis untuk orang lain. dan cita2 sementara adalah biar orang lain terinspirasi dengan tulisan2 saya..

tapi skarang masih in progress... hehehehe :P

nice entries you have here! keep blogging^^

Dendy Darin said...

@emmy: progress is the best ya :)

Unknown said...

sptnya menarik nih buku

Dendy Darin said...

patut dicoba mbak Fanny, cocok kayaknya untuk mbak :)

Post a Comment