October 4, 2010

From Bali With Memories

Jadi semacam hajat lama yang tanpa tedeng aling-aling terkabul, akhirnya saya menginjak-injak juga tanah Dewata. Dan siapa nyana, prosesi menuju kesana pun mirip Tour de Odong-odong, seperti yang terlihat pada rute berikut…


Perjalanan dimulai dari Kupang pada H-2 Idul Fitri tuk mengambil cuti liburan semasa tugas proyek Benanain. Thus, di pagi buta yang dingin, tepat pukul 6.30 WITA, kepakan sayap burung besi Lion Air melayangkan saya kembali ke tanah Jawa. Dan dua jam kemudian, berteman kabut pagi Kota Surabaya, saya melanjutkan perjalanan dengan bis Eka menuju Solo.

Tak pelak selama enam jam perjalanan darat itu mata saya serasa disejukkan kembali dengan pemandangan hijau pulau termakmur di Indonesia ini. Maklum, setelah berbulan-bulan hanya melahap lahan tandus, bermandikan iklim semi-arid dan jarang mandi karena kran pasokan air bak terkena anyang-anyangan, tubuh saya mendadak merinding, membayangkan asyiknya bernostalgia dengan air tanah Jawa *wuih..*

Menjelang Asar, hidung saya kembang kempis menghirup udara Solo. Hingar bingar reuni keluarga, bongkar muat oleh-oleh serta mandi sepuasnya jadi menu utama sebelum kemudian saya berburu tiket kereta tuk melanjutkan perjalanan ke Cirebon. Dan diiringi kumandang azan Maghrib, keluarga muda dengan satu anak ini pun telah duduk manis di dalam gerbong Senja Utama, melintasi malam yang pekat menuju tanah Priangan *tut tuuut..*

Berlebaran di Cirebon layaknya berwisata kuliner. Selama lima hari, lidah tak henti-hentinya digenjot tuk dimanjakan oleh nasi jamblang, empal gentong, tahu gejrot, docang, nasi lengko hingga sambel asem plus krupuk melarat. Pesona wisata Taman Ade Irma pun tak luput dari program refresh otak, selain tentunya bersilaturahmi dengan kerabat di tanah leluhur berbentuk desa kecil di Kabupaten Kuningan, bernama Ciawigebang, di lereng Gunung Ciremai.

Puas ber-dejavu ria, the little group had to be back again, dan kali ini tujuannya adalah Klaten, kota kecil tempat kelahiran istri. Namun belum juga kenyang berkeliling tuk sungkem, kabar itu pun datang: saya sekeluarga diajak ke Bali…

What? Bali? Yay! ^_^

Alhasil, jadilah sisa hari itu hiruk pikuk penuh euforia-ehm-bagi saya sendiri tentunya. Maklum dan swear, sudah setua ini saya belum pernah mencicipi tanah Bali. Bali yang saya tahu hanyalah sebentuk pulau yang sering saya pandangi dari atas pesawat ketika hilir mudik Surabaya-Kupang. Dan tanpa sadar saya sering mengutuk masa-masa SMP dan SMA dulu yang tak memberi kesempatan satu kali pun tuk study tour ke sana *jiah! just kidding :D*. Singkat kata, tanpa membuang waktu, di malam itu pula, rombongan dengan Daihatsu Terios langsung menyusuri aspal setelah sebelumnya packing sejenak di Solo.

Dibutuhkan perjalanan selama sekitar dua belas jam menuju Ketapang, Jawa Timur, dan satu jam mengarungi selat dengan ferry, sebelum akhirnya saya hirup juga udara Bali di pinggiran dermaga Gilimanuk. *huahh..*

Fantastis! Itu yang saya rasakan. Cuaca basah di bulan September, lingkungan bersih teratur dan aroma dupa yang melarutkan aura mistis makin menegaskan kharisma pulau indah ini. Perasaan takjub itu terus menggelayuti benak saya sepanjang jalan menuju Tanah Lot, target pertama sebelum beristirahat di Denpasar. Bentangan sawah bak foto-foto yang pernah saya lihat di kalender, pesisir pantai selatannya yang garang mempesona serta pedasnya ayam betutu mengantar wajah culun saya yang lekat menempel di kaca mobil :D

Namun itu belum seberapa dibandingkan ketika mulut saya menganga di hadapan Tanah Lot…

Seperti kata Raditya Dika: keren mampus!

Saya mungkin sama bingungnya dengan para ahli geologi dan pantai bila duduk bersama mendiskusikan teori pembentukan Tanah Lot. Desain alam yang disajikan dan kreasi manusia di atasnya merupakan kombinasi antara keajaiban natural dan intelektual. Daya magisnya dahsyat, sehingga saya merasa perlu tuk menyadarkan diri sendiri bahwasanya saya sedang tidak mengunjungi planet yang salah.


Setelah dua jam yang serasa dua menit, berat rasanya meninggalkan kesyahduan panorama bak lukisan surealis itu. Dan dengan berbalut senja Tabanan, rombongan beranjak ke peraduan di Denpasar.

Second day, target grudukan ditentukan ke Sanur dan Kuta. Go to the beach! :D




Hari ketiga, serbuan pertama diarahkan pada 40 kilometer sebelah selatan Denpasar, tepatnya di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, dimana sebuah taman spektakuler bernama Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, atau yang lebih dikenal dengan singkatan GWK berada.

Terletak di ketinggian 263 meter di atas permukaan laut, areal Bukit Kapur Ungasan disulap menjadi lahan pemahatan patung berwujud Dewa Wisnu mengendarai burung Garuda setinggi 75 meter dan lebar 60 meter dengan berbahankan campuan tembaga dan baja seberat 4000 ton!

Kabarnya, patung ini-kalau selesai-akan terproyeksikan dari berbagai spot titik-titik wisata di Bali, seperti Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot, dan menjelma menjadi patung terbesar di dunia, mengalahkan Patung Liberty *gile bener..*





Dari GWK, rombongan bergerak ke ujung barat daya pulau Bali, ke sebuah pura termashyur yang berada di anjungan batu karang terjal pantai Pecatu setinggi 97 meter dari atas permukaan laut. Yup, the magnificent Pura Uluwatu.



Menjelang sore, the gank bergegas menuju Pecatu Indah Resort, yang konon katanya merupakan tempat paling strategis tuk menikmati sunset di Pantai Dreamland. Dan memang harus saya akui, that's the most memorable spot, ever!





Ok, setelah tiga hari kenyang menikmati pantai, hari keempat diputuskan tuk menyambangi daerah yang agak-agak dingin. So, Bedugul is the right place.





Too bad, berhubung cuti liburan yang kian mepet, jadilah Bedugul tempat terakhir yang kami singgahi, dan esoknya rombongan langsung bertolak kembali ke Solo dengan teriakan mantap: ke Bali kami kan kembali! :D

Hmm, bagaimana dengan sobat? Kemana menghabiskan liburan Lebaran kemarin? Adakah yang pernah juga ke Bali? Sharing, please :)

(image credit: self collections)

36 comments:

imtikhan said...

Memang indo sob...
Kemarin aku juga abis kesana..
GWK Patung Garuda Wisnu Kencana baru jadi 40% ..

Unknown said...

wah, aku pernah ke bedugul. keren banget tuh.

ilmu komputer said...

mo koment ap yaaa? bingung? tank sob dah mampir

narti said...

aku suka kata2 yang dipakai...
serasa ikut wisata ke sana nih...
mohon maaf lahir dan batin buat mas Darin n keluarga.

* komen sudah aku jawab di blogku.

sda said...

liburan yg menyenangkan dan berkesan tentu saja.
thanks sudah sharing cerita n photonya.

windflowers said...

whuaaa...mauuuu hihih...bali emang keren...:)

windflowers said...

* aku follow ya, dng nama diana..thanks...:)

TUKANG CoLoNG said...

wah padahal GWK deket banget ama kampus dan asramaku..

hendro prayitno said...

saya tiga tahun yang lalu ke bali.
Walaupun terlambat saya ingin mengucapkan minal adin wal faizin mohon maaf lahir dan batin.

Awaluddin Jamal said...

wah liburannya menyenangkan banget mas..,
jadi serasa ikut ke bali juga saya nya..,
walaupun kenyataannya belum pernah bikin jejak kaki disana.., he he :D

Dinohp said...

Mantap liburannya mas, jadi pengen jalan2 juga ke Bali..

aldy said...

Jadi menghayal kapan ke Bali lagi.

Liburan lebaran hanya leha-leha dirumah saja mas, kebetulan ada beberapa acara keluarga yang wajib dihadiri, karena dianggap sudah layak menjadi bagian dari keluarga "tua" :(

Skydrugz said...

kpn sy bs ke bali ya? :D

Aulawi Ahmad said...

bali memang tempat penuh kesan, aku dah berapa kali kesana, dulu pertama kali ke bali pas jaman kul, keliling bali naek motor, yg paling seru pas ke bedugul kabut pekat turun menutupi jalan wuih sungguh unforgetable moment :)

non inge said...

huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
akhirnya update juga......
walopun episode ngiming2i hu hu hu ^^

semangaaaat ^^

alamendah said...

Fotonya keren-keren banget, Mas....!!!!

secangkir teh dan sekerat roti said...

gak mampir lombok :)

Teras Info said...

Wah seneng ya Bali ya....
hmmm...pengen saya maen kesana...tapi kapan ya...he..he..he..

Iskandar Dzulkarnain said...

hahaha ... kayak "From Beijing with Memories" :D

om rame said...

kota yang indah yah, dengan panorama aLami dan menjadikan sejuk di pandang mata.

Husnul Khotimah said...

subhanallah.. indah banget, kenapa mas darin gak ajak ajak, apakah aku tak pantas untuk di ajak jiahahhaa *ngomong apa sih aku ini, met malem mas, dhek citra dah bubuk ?

Dendy Darin said...

wah, kudu borongan nih bales komennya :D saya pilih2 saja ya..
@hendro: maaf lahir batin juga sob :)
@aulawi: saya jg ngalamin, kabut di bedugul memang spektakuler :)
@inge: gara2 kamu nih, nyemangatin tuk nulis2 lagi :D
@kakve: lombok? wah, kayaknya asik tuh :D
@nuel: kamu sibuk kumpul terus sih ma inge he2, malem juga.. anza di solo, kayaknya dah kiyep2 tu anak :)

Rizkyzone said...

pati seru bgt yah itu liburannya, saya jd kepengen kaya gt tp sayangnya ati karep bondo cupet

Blogger said...

wah ga salah lagi bali memang menjadi pilihan banyak orang dengan keidahan dan wisatanya
Sukses Slalu!

alfi said...

jadi ngiri mas...
gra2 liat photo mas yg kren n asik2 di bali..
kpan y saya bisa kesana...

sawali tuhusetya said...

bali agaknya memang sangat teoat kalau dijuluki sbg pulau dewata. tak hanya alamnya yang indah, budayanya juga khas dan unik.

Dendy Darin said...

@rizky: bondo cupet? artinya apaan tu riz? :D oya, gus ikhwan sepertinya sedang on fire nih, jadi bahan pembicaraan para blogger. ada apa gerangan ya?
@bunglon: siap bro :)
@alfi: sempatkan sob. saya aja yg setua ini baru bisa berkunjung ke sana :) saya doakan dalam waktu dekat sobat bisa ke bali, oks?
@sawali: itu yg jadi nilai tersendiri pak. budayanya begitu kental. belum pernah saya mengunjungi tempat seperti yang disajikan oleh Bali ^_^

Haykalargha said...

jadi pengeeeeennnn.
kayanya asik tuh

Joko said...

Terakhir kali saya berkunjung ke Bali awal tahun 2006 lalu. Hem, Bali memang tempat menyenangkan untuk berlibur. Meski saya sudah berkali-kali ke Bali tapi kerinduan untuk datang kesana lagi itu selalu ada.

Sebuah liburan yang menyenangkan, Mas Darin.

Dendy Darin said...

@hay: mau ikut? :)
@joko: kebetulan memang saat itu adalah saat pertama saya ke bali mas joko. jadinya memang surprise banget. ya, Bali memang punya daya pesona tersendiri dan patut tuk dirindukan :)

Jasa Seo said...

Tinggal di bali sangat menyenangkan.saya sudah 3 tahun di Bali

ARUS RASYID said...

Wah senangnya bisa berkunjung ke Negeri Dewata. Saya sih pernah sekali ke sana, tapi cuma sampai pelabuhannya. Jadi praktis saya belum hapal betapa hebatnya Bali.

Jasa Seo said...

Pulau Bali memang Indah

Pasang Iklan Baris said...

saya sekarang tinggal di Bali dan pemandangannya benar-benar indah.

mobil keluarga ideal terbaik indonesia said...

Bali is the beautiful island in the world

Jamb expo answers said...

Examentrance, How To Get 2020 Jamb Expo, How To Upgrade Jamb score 2020 ,free jamb expo website, Video Cloning App For Yahoo

Post a Comment