September 3, 2010

Bad Dream...

Jam dinding menunjukkan pukul 5 tepat saat saya joging di halaman rumah. Taman di pekarangan begitu rapi karena telah lama diurus oleh Pak Kabila, orang asli Bagan Serai, Malaysia. Ia sudah hampir 5 tahun bekerja di rumah saya, dan sering menceritakan betapa susahnya mencari kerja di negeri sendiri. Dan hampir selama itu pula ia meninggalkan istri dan anaknya di Malaysia, mengadu nasib di negeri serumpun ini demi sejumput rupiah yang tidak seberapa walau dengan cara ilegal. Hingga kini saya masih risau sampai kapan Pak Kabila kan begini. Karena bila Polisi Indonesia mengendus keberadaannya, habislah sudah. Beliau akan dideportasi dan dihina dina, dikembalikan ke negara asalnya yang carut marut.

Sepulang joging, saya bersiap ke kantor dengan terlebih dahulu menikmati sarapan hasil masakan Siti Warhimah, yang juga berasal dari Malaysia. Saya sangat bersyukur Siti bekerja di rumah ini, walau saya tahu ia mendapat cobaan-cobaan yang tidak mudah. Hampir setiap hari kala belanja ke pasar, ia mendapat panggilan-panggilan yang tidak pantas. Sebutan Budak Malon, Jiran Sialan hingga pelecehan sopir-sopir murahan asal Malaysia, ia telan setiap hari. Namun dengan ketabahannya, ia melewati itu semua. Ya, keluarganya di Sinitang, kota kecil di negara bagian Serawak-Malaysia, sangat mengharapkan kiriman uangnya tiap bulan, dan saya salut dengan keteguhan Siti.

Setelah semua beres, saya pergi ke kantor dengan mobil SUV Audi Q3 yang dikemudikan oleh supir pribadi bernama Jamal, juga dari Malaysia. Pemuda berusia 26 tahun ini saya temukan dari seorang teman asal Riau, yang biasa menyelundupkan pakaian bekas ke Johor. Ia pulang ke Pekanbaru beserta ratusan pencari kerja Malaysia ilegal yang nekat mengadu nasib di negeri makmur ini. Begitulah, sejak Jamal bekerja sebagai sopir pribadi saya, tiada hari tanpa kucing-kucingan dengan Polisi Indonesia. Bagi saya tak ada ruginya, toh bila Jamal ditangkap pun saya bisa mendapatkan tenaga murah dari Malaysia dengan mudah.

Setiba di kantor, rutinitas berjalan seperti biasa, meski harus berbusa-busa memarahi cleaning service kantor yang tidak becus, mengajari sekertaris yang teramat sulit belajar sampai mengurusi surat-surat komplain keterlambatan pengiriman dari klien. Ah, betapa sebuah dilema mempekerjakan orang-orang Malaysia. Satu segi mereka sangat menguntungkan karena mau digaji murah, namun di sisi lain pola fikir mereka masih jauh dari kata maju. Belum lagi jika berurusan dengan Depnaker, yang tiap bulan mengadakan inspeksi mendadak ke perusahaan-perusahaan tuk menertibkan para pekerja ilegal. Main suap di sini berarti bunuh diri, bisa kena hukuman gantung! Beda dengan rekan-rekan pengusaha di Malaysia yang bisa dengan leluasa menelikung birokrasi, karena resiko tak seberapa. Seapes-apesnya, paling juga dihukum 3 bulan penjara plus potong masa tahanan yang lagi-lagi bisa dinego dengan bayaran yang pantas.

Disaat rehat makan siang saya bersantai dengan membaca koran walau beritanya sudah pasti bisa ditebak. Kasus-kasus pencurian, penodongan, hingga kasus asusila artis Malaysia menghiasi headline koran-koran Indonesia. Lucunya, ada sebuah iklan produk kunci gembok terbaru dengan slogan: Waspadalah, sudah banyak Malon berkeliaran!

Pukul lima sore, saya pulang ke rumah melewati jalanan kota Jakarta yang tertib. Walau saya setiap hari menikmati keindahannya, Jakarta masih memberikan pesona yang tak bosan-bosannya. Kota ini adalah simbol kemajuan negara Indonesia, karena sistem transportasi termaju yang memanjakan warganya hadir di sini. Monorail, bus nyaman, trem listrik tenaga surya hingga terminal-terminal dan stasiun modern yang mengagumkan, tertata dengan apik dibalut gedung-gedung pencakar langit. Dan tentu saja, menara kembar Pertamina yang menjadi ikon kemajuan teknologi dan arsitektur negara ini, sungguh megah dan berkilauan di bawah temaram senja langit Jakarta.

Sesampai di rumah, saya menikmati kebersamaan dengan keluarga di ruang tengah. Saat itu acara di TV tengah menayangkan berita tentang kisruhnya hubungan bilateral Indonesia-Malaysia. Saya sampai tak habis fikir, Kedubes kita di Kuala Lumpur dilempari kotoran manusia! Dan kini Presiden mereka sudah memberikan pernyataan yang saya anggap itu tidak penting, karena bagaimanapun kita lebih superior dibanding negara mereka yang tak jelas juntrungannya kemana. Dan saya tahu, apapun yang dilakukan Malaysia tak akan merubah apapun selama pola fikir mereka masih seperti itu. Kerusuhan di Kota Baharu, bencana di Kuching sampai kasus korupsi di Dewan Rakyat dan Dewan Negara Malaysia, itu hanya sebagian kecil dari berita-berita sejenis yang hampir tiap hari menghiasi highlight news stasiun-stasiun TV Indonesia.

Ah, sungguh beruntung saya hidup di Indonesia. Negara aman damai dengan kekayaan melimpah, ditopang oleh pengelolaan dan pemerintahan yang bersih, serta...


“Sauuuur! Mas, sahuuur mas! Wooy..!” teriakan dan gedoran di pintu itu makin keras hingga membuat saya terjaga.

Anjrit! Gue cuma ngimpi!

(image source: http://www.free-extras.com/images/sleeping_and_dreaming-1727.htm)

38 comments:

Anonymous said...

banyak hal nyata yang berawal dari sebuah mimpi, semoga termasuk negeri tercinta ini, amin.

Rubiyant|Photo said...

Semoga menjadi kenyataan ya ....

Amdhas said...

cuma mimpi seakan membalik indonesia seperti malaysia yang banyak malaysia yang bekerja, jiwa indonesia harus menjadi pedagang kalau mau semua ini terwujud bukan berjiwa pekerja dan hanya belajar tanpa bertindak...

Bahas Pena said...

mimpi itu ada yang bilang gambaran yang akan terjadi di masa depan...

Rizkyzone said...

mimpi mang indah sob, tp bisa dijadikan pelajaran dari mimpi tersebut, ternyata malaysia tolol, apa jdnya malaysia tanpa TKI indonesia, remuk deh bakalan tuh negara tanpa adanya pekerja2 dari indonesia, seharusnya malaisia berterimakasih kepada indonesia

Natural Nusantara said...

begitu indah mimpi yg menjadi kenyataan, semoga.

Admin said...

bermimpi setinggi langit...tapi jangan lupa bangun lagi ya:)

Aulawi Ahmad said...

apik ide n penyajiannya, aluus banget :)btw mudah2han mimpinya jadi kenyataan..hiks

ded said...

Mudah2an mimpinya menjadi kenyataan......yang penting kita selalu kompak menjaga kesatuan negara kita. Amiiinn.....

fanny said...

ya, biar gimana juga enak tinggal di negara sendiri.

Dinohp said...

Mimpi yg indah mas, moga negara kita damai selalu..amin

non inge said...

mimpi... akan menjadi lebih indah ketika kita dapat menjadikannya sebuah nyata ^^

Awaluddin Jamal said...

mudah-mudahan yang disindir bisa merasa nih bung..,

tapi saya sih berdo'a mudah-mudahan suatu hari nanti mimpinya bisa terwujud.. dan semoga kalau terwujud.. perlakuan kita gak bakalan seperti perlakuan orang SANA sama bangsa kita.. :D
soalnya kita sdh pernah ngerasain sebelumnya.. he he

Dendy Darin said...

@all: saya fikir, mungkin beginilah kehidupan sehari-hari orang Malay.. jadi saya mencoba membalikkannya. Kalau masalah jadi kenyataan atau ngga, well, kita sendiri yg bisa memutuskannya. setuju?

sawali tuhusetya said...

alhamdulillah, meski cuma mimpi indonesia masih tergolong sbg negara yang nyaman untuk hidup berbangsa dan bermasyarakat.

Blogger said...

mimpi adalah sebuah harapan, semoga mimpi² kita tentang negara indonesia untuk lebih menjadi baik dimasa mendatang menjadi sebuah kenyataan, amin
Sukses Slalu!

catatan kecilku said...

Sungguh impian yg indah luar biasa... andai jadi nyata... hehehe

the others.... said...

Jadi... spt itulah pandangan orang Malaysia thd kita, Bangsa Indonesia... Miris nian... :((

reni said...

Eh..., kok judulnya Bad Dream sih..? Harusnya mimpi yg indah dong... hehehe

Kakaakin said...

Benar2 bad dream :(

Bung Eko said...

Hahahaha, satir yang kena banget.
SDaya sudah curiga sejak paragraf pertama, dan ternyata dugaan saya benar. Apalagi setelah teringat judul postingnya. Kreatif, Bung!

Btw, kemana aja nih kok blognya baru sempat diupdate?

Omponk said...

haha.. anjrit dah kena sindir!! haha. Mas Darin.. mas Darin.. ini keren mas postingnya, bisa ngena banged =]

Blogger said...

Gie » Bunglon Blog Indonesia mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah
Minal Aidin Walfaidzin
Mohon Maaf Lahir Dan Batin

albertus goentoer tjahjadi said...

Selamat Idul Fitri ya mas... mohon maaf lahir dan batin...

Saung Web said...

Selamat berlebaran di 1 Syawal 1431 h ini, semoga kita mendapatkan kemenangan dan kemballi ke fitrah kita sebagai manusia… Amin

Yuda said...

Taqobbalallohu Minna Wa Minkum, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Sabahat.

ILMU KOMPUTER said...

ILMU KOMPUTER MENGUCAPKAN :
“Selamat hari raya Idul Fitri”
“TAQOBBALALLOOHU MINNA WA MINKUM”
“MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”

ARUS RASYID said...

Kapan ya mimpi seperti itu menjadi kenyataan?
Katanya dulu Malaysia pernah belajar pada kita... apa itu betul? Masa bangsa kita bodoh amat hingga ketinggalan seribu langkah oleh "sang murid"?
Ah, masih suasana lebaran, gak boleh jelek-jelekin bangsa sendiri he he he...
Selamat Idul Fitri, Sobat. Mohon maaf lahir batin.

ureh said...

bang darin, mimpinya itu lho, mangstab..ada harapan, ada juga sindiran, keren dah..
tapi yang paling bikin ngakak itu slogan kunci gemboknya,haha..

Blog Keluarga said...

Minal Aidzin Wal Faidzin - Mohon maaf lahir bathin...

Kapan ya mimpinya bisa jadi kenyataan???

yoe said...

bagus...
kirain beneran

Anonymous said...

kritiknya tajam banget
sumpah keren keren

hahahhahaha

tak pikir cuman bisa nulis2 biasa
wkwkwkwkw
ternyata

pujangga cuy..
pujangga milenium

Skydrugz said...

MIMPI YG INDAH :D

Cannes apartments rentals said...

jiwa indonesia harus menjadi pedagang kalau mau semua ini terwujud bukan berjiwa pekerja dan hanya belajar tanpa bertindak..

vany said...

mas darin, apa kbr?
msh mikirin ttg malaysia ya?
hehehe
mohon maaf lahir dan batin ya, mas... :)

rizal said...

mimpi bagi sebagian orang dilambangkan hanya sebagai bunga tidur, tapi banyak hal didunia ini berawal dari mimpi...

semoga mimpi2 kita benar2 bisa menjadi kenyataan

anna fardiana said...

hahaha.. tapi mimpinya keren euy...
hihi...
seandainya ya.... *ikutan bermimpi

Jamb expo answers said...

Examentrance, How To Get 2020 Jamb Expo, How To Upgrade Jamb score 2020 ,free jamb expo website, Video Cloning App For Yahoo

Post a Comment