March 18, 2010

Ngeblog Lintas IQ

Menulis adalah hak setiap orang, dan semua orang yang melek huruf pasti bisa menulis. Dari huruf menjadi kata, kata menjelma kalimat, kalimat berderet menjadi sebuah paragraf, dan kumpulan paragraf berasimilasi mewujudkan sebuah tulisan utuh. Dan dari tulisan-tulisan itu lahirlah yang namanya point of interest, entah itu berupa tips, tutorial, kisah inspiratif, puisi maupun hanya sekedar sebuah media peluapan jiwa yang sedang gelisah.

Pengekspresian diri lewat tulisan via media blog adalah salah satunya. Bedanya di sini – karena bersifat online – semua orang yang terhubung koneksi internet dan dari berbagai latar belakang pendidikan bisa membaca dan membuatnya. Ada pelajar, pengusaha, aktivis, ahli komputer, orang iseng (seperti saya), ibu rumah tangga, seniman, dan bahkan seorang presiden pun ikut tumpah ruah di blogosphere ini.

Nah, saya rasa ngga berlebihan jika kemudian muncul pemikiran: bagaimana ya caranya agar sebuah postingan itu dapat dicerna oleh sekian banyak tipe pengunjung, tanpa melepas jati diri kita sebagai blogger?


Agak susah memang. Saya sendiri belum punya jawaban pasti tentang hal ini, karena memang jam terbang menulis saya yang masih seumur jagung, dan lagian, blog ini pun jauh banget dari kata hebat.

Yang pasti, setiap individu pengunjung punya gaya. Punya perspektif sendiri akan apa dan bagaimana cara mencerna sebuah postingan. Ada yang langsung nyambung, ada pula yang butuh bolak-balik memutar scroll up and down untuk benar-benar memahami: apa sih yang dicoba dikemukakan oleh blogger ini?

Dan tak mau kalah, blogger pun datang dengan gaya menulisnya masing-masing. Ada yang senang dengan keformalan, analitis, dan cenderung kaku. Ada juga yang menganut faham free style, bebas, ngga terbeban aturan EYD, yang penting semua bablas. Beberapa (atau mungkin sebagian besar?) mengambil jalan tengah dan memadukan kedua kutub ekstrim itu menjadi sebuah kutub baru yang lebih smooth.

So, what’s the point?

Opini saya, kedua belah pihak, baik pengunjung dan blogger, terdiri dari berbagai macam basic of knowledge yang terlalu rumit untuk ditelusuri titik temu idealnya. Memuaskan semua orang jelas merupakan sesuatu hal yang mustahil untuk dilakukan. We can’t make everybody happy. It’s impossible.

Tanggapan sobat tentang hal ini?

(image credit)

74 comments:

non inge said...

menulis itu juga bs sebagai perlambang diri..

tak hanya menuangkan ide2 dalam blog sendiri
tapi jg dalam memberi comment ^^

Admin said...

hm.... orang yg menuliskan sesuatu itu.. dri berbagai sumber yg saya baca.. IQnya..lumayan diatas rata-rata.. hehheh.. tul ga nih Gan?

Bahauddin Amyasi said...

Wah, bahasanya mudah dicerna tapi tetap analitis. Hebat!

Untuk persoalan gaya tulisan, sejatinya memang menjadi dilema seorang blogger, kalaupun dikatakan demikian. karena kita tidak tahu pasti siapa yang mengakses blog kita, kecuali hanya sekedar asumsi belaka. Maka ada dengan gaya sms (tulisan disingkat), ada tulisan dengan gaya gua-loe, ada juga yang berusaha formal tapi santai, da bahkan juga ada yang analaitis-konseptual dengan pilihan diksi yang membuat dahi pengunjung berkerut.

Nah, saya pikir gaya penulisan itu tergatung dari style blog kita, apa hanya untuk sekedar catatan harian, jurnal atau apalah. Salam blogger...!

hendro-prayitno said...

tanggapannya kembalikan kepada diri blogger masing masing
bagaimana ya caranya agar sebuah postingan itu dapat dicerna oleh sekian banyak tipe pengunjung, tanpa melepas jati diri kita sebagai blogger?
menurut pendapat saya jati diri seorang blogger adalah kebebasan dan apabila blogger tersebut memaksakan untuk bisa postingannya di cerna orang lain,hilang dong jati dirinya lagi pula tergantung tujuan kita,,sebenarnya apa sih tujuan kita untuk ngeblog,,kalau aku sih ingin membuat suatu cerita dengan alur technologi yang memang hanya itu yang aku bisa ga mungkin kan aku buat alur cerita dengan tema musik karena aku ga bisa..jadi aku ikuti saja kata hati,,

Sou Stalker said...

yang penting jadi diri sendiri aja bro,asal tulisan dan susunan katanya masi kebaca,gak masalah. .hehehe. .
nice post gan .

kurniawan.q said...

semuanya adalah kebebasan si pembuat blog
mau diapain itu blog nya resikonya apa dilihat si pengunjung atau tidak

terimakasih postnya bagus sekali

Angin said...

return to the bloggers themselves each
how ya do I make a post that can be digested by many types of visitors, without taking our identity as a blogger?

mas doyok said...

tuisan di bog lebih bebas
dan lebih bebas

tapi setidaknya kita harus belajar betanggung jawaab :D

Dimas said...

dengan menlis kita bisa meluapkan apa yg ada dalam pikiran kita, tapi harus bisa dipertanggung jawabkan, apalagi klo nulis online..

☼►100ABC blog◄☼ said...

Artikel yang menarik, sangat bermanfaat bagi saya blogger pemula.
Membuat artikel bagi saya masih susah apalagi yang membuat nyaman dan mengerti para pembaca.. semoga dengan semakin banyak membaca dan menulis.. saya bisa lebih baik.
Makasih berbaginya

vamos angie said...

Yup....macem2 org beda2 cara penulisannya... aku sih terus terang uga gak tau apakah blog ku ada manfaatnya buat org yg bacanya, atau apakah blog ku itu mudah dicerna ma org laen... soalnya isi blog ku hanyalah penggalan cerita kehidupanku doang.... soalnya aku gak bisa nulis puisi, gak bisa nulis cerpen, gak bisa nulis yg puitis2 gitu deh.... mana gaptek lagi...lengkap deh...hhehe...

Annur Shah said...

hmm dari menulis jaid penulis handal itu keinginanaku hehhehe..

tapi sampae skrang malah aku jaid malas udah bikin naskah novel punjng eh di tengah2 mals nyeleseinnya...
jaid sebel alias boring.....

tapi ttp semnagat karena punya Blog hehhehe

Unknown said...

Ada berbagai latar belakang pendidikan, usia, pengalaman, suku, agama dan lainnya yang mempengaruhi 'tipe' penulisan dalam suatu blog atau situs. Semuanya adalah ekspresi dari penulisnya. Namun tentunya mereka tetap berpedoman pada semacam 'panduan menulis di blog'. Jadi rambu-rambu dan kerangka dasarnya telah mereka miliki yang kemudian dikembangkan sesuai 'visi' dan 'misinya'

netmild said...

nah kalo bisa melek tapi ga mau nulis kan ada tuh auto blog gmn donk

blogdunia said...

wkwkwkwkwkwk...
kalau bicara menulis saya jagonya mas,,
maksudnya ayam jago..
he,,,

kalau saya sih menulis itu gk mau dipikirin apa yang ada di otak ya saya tuangkan
yang penting ada komentar dari teman 2 semua,
karena kalian lah yang memberikan saya inspirasi untuk menulis..
walaupun acak kadut.

Seti@wan Dirgant@Ra said...

Mohon maaf sobat baru sempat mampir.

Seti@wan Dirgant@Ra said...

gaya menulis saya nampaknya belum saya temukan.
Makasi banyak atas sharingnya.

Seti@wan Dirgant@Ra said...

Postingan yang menginspirasi saya untuk berbuat yang lebih baik dengan tulisan yang lebih informatif.
Salam taksim

Blogetarian said...

mantab mas.. inspiratif!

blogdunia said...

ok sob dah berbalas..
aku dah pasang link nya tuh
silahkan di chek

Jangkrik dan Babi Terbang said...

Saya setuju2 aja... boleh formal, boleh juga bebas. yang penting jadi diri sendiri aja. kalo ada yang suka, kita mendapatkan orang yang cocok. tapi kalo banyak yang suka, berarti kita bukan orang kebanyakan. (sotoy banget ya... hehe)

salam kenal!

deena said...

salam kenal mas.. haha bener juga deh kalo ga ngerti maksutnya or terlalu panjang bahas 'sesuatu' suka discroll naek turun...
pembahasan yg menarik nih... ya apapun pilihannya nulis yg penting nulis *itu kata blogger assalll* qeqeqe...

Sudinotakim said...

Menurut saya mas, menulis ini bagai air yg mengalir saja, lambat laun pasti kan sampai kemuara....

Dendy Darin said...

@pak amri: ggp pak :) maaf sudah mengganggu, ya kita sama2 belajar ya pak.
@blogetarian: thanks :)
@blogdunia: makasih sob.
@babang: setuju sob, saya baru transit ke blogmu n langsung ngakak :D tapi koq g bisa komen ya?
@ducky: tul sobat, semua trgantung gaya masing2 deh kayaknya :)

Dendy Darin said...

@dinoe: ya, tinggal model muaraya yg kita pilih sendiri, begitu kira2 ya sob?

ayel said...

salam silaturrahmi sob...!

narti said...

benar sekali kalau tulisan bisa menggambarkan orang yang menulis, dari yang serius, serba EYD, atau yg penting bablas tadi.
aku termasuk yang mana ya?
tapi kadang terbawa suasana tulisan juga loh waktu nulis komentar....

Dendy Darin said...

@ayel: salam hangat kembali, saya suka blog linuxnya..mantap sobat! :)

Dwi Wahyudi said...

Setuju banget bro, itu yang membedakan antara blogger dengan facebooker dimana untuk menjadi seorang blogger harus memiliki daya kreatifitas dan imajinasi dalam membuat tulisan-tulisan yang berbobot dan enak dibaca oleh siapa saja yg mengunjunginya. Bener ngga?

Dendy Darin said...

@narti: haha benar juga mbak, iya kadang saya juga gitu. baca artikelnya serius, eh baca komen-nya koq pda nyantai semua..jadi deh ikutan komen nyantai :D bener mbak, setuju.

Dendy Darin said...

@dwi wahyudi: makanya saya lebih seneng di blogger :) betul, facebook ya cuma semacam sarana penambah teman saja, ya sekali2 juga promosi blog. berbobot atau tidak, semua jg tergantung pembaca, gitu kali ya :)

Anonymous said...

ehm, ya juga ya
tapi ngeblog aja deh sesuai karakter kita :)

Dendy Darin said...

@cucuharis: setuju, karakter itu jg yg perlu proses tuk menemukannya. bener sob? :)
salam hangat.

pakde sulas said...

persis seperti keputuan hakim dalam persidangan, tidak ada keputusan yang menyenangkan kedua belah pihak, demikian blogging juga tidak ada yang dapat menyenangkan semua pengunjung, tapi hanya ada satu hal yang pasti yaitu "nila tambah" buat pengunjung

Unknown said...

kalo saya menggabungkan EYD dengan free style

fanda dan fanny said...

tiap org berbeda gaya, tapi biasanya yg lucu dan sedih lebih menarik pengunjung

richo said...

semua perbedaan yg ada membuat dunia blogger jadi beragam, dan tak menutup kemungkinan kita juga bisa belajar dari masing2 karakter yg ada

Beranda Jiwa said...

wakh keren buanget nih tulisannya, setuju sekali nih

Ratasoe said...

Kunjungan balik, infox sangat bermanfaat jd tambah masukin ny lo mo bwt artikel..thanks ya..

♥ria♥ said...

Susahhh
>,< bahasa postinganku ga pernah baku hehehe

Dendy Darin said...

@pakdesulas: perumpamaan yg bagus pakde, betul itu, kita memang ngga bisa memuaskan setiap orang :)
@sang cerpenis: iya sob, saya demen bgt tulisan2mu :)
@2f: berarti lebih menjurus pada sisi emosionalnya ya? bagus itu.
@richo: mungkin itu yg jadi pemikatnya, ilmu di dunia blogger emang macem2 ya bro :)
@beranda jiwa: trims :)
@ratasoe: sama-sama :)
@nia: ya bebas2 saja nia, saya jg suka koq yg ceplos2 gitu :)

megi said...

saya adalah blogger penganut faham freestyle, males soalnya kalau pake bahasa yg baknu, selain itu gak puas ngungkapin yg ingin diomongin :p

Ajeng said...

Betul..Jadi diri sendiri saja, bukan menjadi apa yg dimaui pengunjung kita.

Btw, terima kasih kunjungannya, awardnya silahkan dibawa ^_^

Anonymous said...

Thank you for the kind words...I just write for pleasure...

kebookyut said...

just keep writing...
hehehe... yah walo ada aturan nggak tertulis yg membatasi, tapi pentin guntuk jadi diri sendiri... bablas jg nggak apa.. hehehe

Bung Eko said...

Bagi saya, karena tidak menargetkan pengunjung tertentu, maka gaya menulis saya buat sesantai mungkin meskipun bahasanya masih EYD banget. Gaya santai itu saya wakili dengan panggilan Bung, menggantikan panggilan Anda pada blog-blog saya sebelumnya. Mau memakai kata 'kamu' kok rasanya tidak sopan kalau yang membaca jauh lebih senior. Jadilah Bung saja yang dipakai.

Dan, adalah tugas blogger untuk membuat pembaca memahami apa yang ia tulis. Sangat egois rasanya kalau seorang blogger hanya menulis untuk dirinya sendiri. Bukankah ide ada untuk disebar-luaskan? Dan, ide bisa tersebar luas kalau orang lain bisa memahami ide tersebut. So, blogger memang harus berupaya agar tulisannya bisa dimengerti pembacanya.

Oops, itu pendapat saya lho... ^_^

dedekusn said...

Apapun isi tulisan kita (blogger), bagi sy yang penting nulis, yag penting ngeblog, yg utama adalah belajar menuangkan ide, belajar nulis. Bermanfaat bagi diri sendiri adalah nomor 1 & bermanfaat bagi org lain adalah.... juga omor 1 hehehehe...
Piss

NOOR'S said...

Wah...kayaknya saya yang menganut faham freestyle nih...he..he

attayaya said...

kalo mau memenuhi keinginan pengunjung agak berat, mungkin bisa sesekali.
tulislah apa yang kita mau dan kita tahu
jadi diri sendiri

ata-andie said...

menulis itu adalah sarana untuk mengeksplorasi kemampuan kita. selain itu, menulis juga bisa menambah wawasan plus skill. tulislah apa yang mau kamu tulis jg baca, bukan orang lain yang ingin membaca. ikut saja dengan gaya tulisanmu maka orang akan mengenal karakter penulisanmu.

admin said...

klo saya g ngurusin masalah EYD kang..
ribet, mumet..
dari ngeblog kita dipaksa belajar dan dipaksa untuk mengetahui ilmu yang diberika empunya blog,tapi dari keterpaksaaan ini membuawakan hasil yang baik nantinya semoga

Om Oktri said...

berkunjung balik,,,terima kasih telah berkunjung dan sempat meninggalakan jejak diblog saya yang tidak seberapa

info yang menarik,,
terima kasih,,,
oya saya sudah follow mas, ditunggu follow backnya
terimkasih

albertus goentoer tjahjadi said...

setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, juga punya gaya masing-masing... jadi yang paling utama adalah saling menghargai satu dengan yang lain...

kolom ponsel said...

Kl ane bosz nulis sambil belajar lumayan buatan catatan pribadi sukur2 ada yang suka.

Anonymous said...

kalo saya sih sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran saya saja, baik itu sifatnya curhat ataupun pembahasan. jadi mungkin para pembaca akan lebih menikmati dalam membacanya.

Anonymous said...

kalo aku ngeblog buat seru2an aja heheheh

dwi wahyu arif nugroho said...

salam kenal juga mas :)
yang penting ngeblog yuk :D

tomo said...

Ya benar juga tuh manfaatkan IQ buat ngeblog

bintang said...

ada yang bilang seorang blogger itu harus pinter nulis. menurutku tidak. yang penting bagaimana cara mengungkapkan apa yang ingin di bagikan pada para pembaca. tentang apa saya.
even itu hanya sekedar corat-coret kehidupan pribadinya
happy blogging..........
terima kasih sudah datang ke blog saya....

a-chen said...

mantab analisanya, memang terkadang agak sedih ya bila bahasa yang kita sampaikan tak terpaham...

buwel said...

yups , paling enak ambil jalan tengah... :-)

Sopandi Al Kautsar said...

betul, betul, betul, setuju.. klo pandi masih harus banyak belajar untuk jadi lebih baik, penulis blogger profesional, mohon dukungannya..

Rafi said...

Benar banget, dgn menulis kita bisa banyak melatih otak. Nice Posting

albertus goentoer tjahjadi said...

mampir lagi mas...

arsumba said...

terkadang saya juga bingung mas mau menentukan style menulis, ya alasannya seperti yang mas sebutkan diatas..
tapi saya lebih seneng nulis dengan bahasa saya sendiri, terasa lebih enjoy.. hehehe..

Dendy Darin said...

@arsumba: setuju bro, menulis dgn bahasa dan gaya kita sendiri mungkin lebih enak :) tapi ngga ada kemungkinan jg tuk lebih memahami struktur tulisan yg bagus..yah semua butuh proses ya :)

Elsa said...

ya bener banget. setuju....
setiap blog punya gayanya masing masing
begitu pula pengunjungnya.

kalo blognya gak cocok sama kita, atau kita kurang suka dengan gayanya... biasanya sih jarang mampir lagi. tergantung selera kan...

yang lebih pasti, niatan kita ngeblog kan bukan untuk orang lain. pasti awalnya untuk diri kita sendiri. untuk memuaskan hasrat menulis...

aboy said...

emang menulis yg terpenting Be Your Self aj hehe.
thx bank ud berkunjung y..btw link om ud ane pasang..keep blogging

aboy said...

link ane jg pasang y om..hehe..klo boleh sob

Darin said...

@elsa: setuju sa, selera juga menentukan ya :)
@aboy: ok sob, siap lah :)

Dendy Darin said...

@dedekusn: itu yang jadi persoalan, kadang2 ngga terasa menulis jadi egois :a:

parto said...

itulah kenapa mas, menulis harus di biasakan

Jasa Seo said...

mas,manfaat ngeblog bagi otak apa?

Dendy Darin said...

@jasa-seo: saya rasa banyak. dengan ngeblog kita akan memicu otak kiri dan kanan untuk saling bersinergi, baik itu dalam proses menulis, optimasi maupun promosinya.

Tapi IQ yang saya maksudkan dalam artikel ini adalah sebagai istilah saja, bukan arti harfiahnya, karena blogger datang dari masing2 latar belakang. Bukan begitu?

Post a Comment