Ok, cukup mellow-nya, kita lanjut saja dengan sambungan dari postingan kemarin.
Saya menerbitkan postingan ini sambil nangis darah.. Aarrggghhh koq ini lagi yang muncul? Damn!
Ok, tarik nafas panjang..here we go..
Sesuai dengan yang telah direncanakan, survey lapangan pun dijalankan. Sempat ada kekhawatiran juga, mengingat saat itu memang sedang gencar-gencarnya aksi massa korban lumpur. Beredar kisah-kisah tragis dari teman-teman timnas yang sejak awal penugasan membuat saya hectic sekaligus ragu, apa saya mesti ndekem saja ya di kantor?
Tapi rasa penasaran 'gimana sih bentuknya' itu mengalahkan segalanya. Dan jadilah saya bersama tim berjubel ria di Kijang Timnas, melewati kemacetan parah sepanjang tol Porong - Gempol. Beruntung, setelah berkilo-kilo menahan gondok, di sebuah gerbang tol yang saya lupa namanya, kita dialihkan ke jalur yang lumayan lengang karena konon di ujung sana terputus akibat lumpur. Otomatis, seperti melampiaskan dendam kesumat, Kijang yang satu ini dipaksa drag race dan mengkis-mengkis menciumi aspal Tol...
Beberapa kali melintasi gerbang tol, Sunny - kawan dari Bandung - hanya melambaikan tangan sambil berteriak: Timnas! Penjaga tol cuma bengong. Ada kerumunan polisi yang mencoba menghadang, ia teriak lagi: Timnas! Mereka langsung minggir dan malah sempet juga dadah-dadahan. Begitu pula saat memasuki bundaran Gempol yang tengah dilanda macet gila-gilaan, kita dari jauh sudah diawasi oleh kerumunan Dalmas bertameng kaca. Saya terlanjur nebak kalau Sunny bakal teriak 'Timnas' lagi, dan saya sudah siap-siap nongolin muka di jendela tuk sekedar caper. Tapi sayang beribu sayang, tebakan saya meleset. Sunny malah bergegas turun dan menghampiri kerumunan yang lebih mirip anti teror bermasker itu. Well, niat caper pun hilang sudah.
tol yang terputus itu..
Ada demo, kita disuruh muter lewat dalem! cuma itu saja hasil dari diskusinya, dan beberapa menit kemudian kita sudah ajrut-ajrutan melintasi jalan darurat menuju base camp.
See this one...
melintasi stasiun saksi bisu
off road..
subhanallah, luberannya kemana-mana..
Entah kenapa, makin lama dada ini serasa makin bergetar, seiring suara gemuruh yang lamat-lamat makin santer terdengar.
itu dia 'naga'-nya
subhanallah, ia semakin dekat..
that's it, tepat saat bola-bola beton akan dijatuhkan
Tepat di pinggir tanggul pusat, atau biasa disebut snubbing unit, saya hanya bisa melongo. Ya, ternyata apa yang saya dengar dan lihat di tivi, sangat jauh berbeda dengan kenyataan yang ada di depan mata. Aslinya lebih dahsyat men. Saya jadi kebayang neraka. Apa lebih panas dari ini, yang dari jarak 100 meter saja wajah kita seperti ditusuk-tusuk jarum? Yang dari berkilo-kilo jaraknya, telinga kita masih bisa mendengar suara gemuruhnya? Juga bau belerangnya yang menusuk hidung sanggup tercium hingga berpuluh-puluh mil? Kengerian macam ini, seumur-umur hanya dapat saya rasakan saat berdiri mematung di pinggiran snubbing unit..
God must be crazy.., dan ngga butuh lama bagi saya untuk memanjatkan doa syukur itu.
Hari pun beranjak sore. Setelah puas keliling site plan, tim segera merencanakan titik-titik pengukuran untuk di-cover kemudian hari. Dan seiring azan maghrib berkumandang, Kijang Timnas beringsut ke garasi base camp, bergabung dengan tunggangan lain yang lebih dulu tiba.
Di keriuhan suasana base camp, hati ini masih diliputi keheningan yang mendalam...
Bersyukur apa yang kita miliki hari ini, bersabarlah dengan cobaan yang datang mendera, dan tetap melakukan yang terbaik, mungkin itu pesan moral dari kisah saya ini. Di suatu tempat, di waktu yang sama, mungkin ada manusia yang mengalami musibah lebih dahsyat dari apa yang kita alami.
So, take your time..
Yesterday was a history
Tomorrow is a mystery
Do what you can do today, and do the best!
Salam.
PS: maaf untuk korban lumpur Lapindo yang membaca kisah ini, tidak ada maksud sedikitpun tuk memojokkan atau pun meremehkan keprihatinan saudara. Bagaimanapun, ini hanyalah tulisan subyektif dari pengalaman pribadi seorang blogger. Semoga peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Amin.
Terima kasih.
41 comments:
wuih... ngeri banget! semoga cepat mampet!
hampir tiap bulan lewat di porong
dan belum satu kalipun naik ditanggul
yah.. hanya dapat menyebut nama Allah, melihat bukti kebesaranNya
hopefully easily resolved quickly so sorry for the people there
saya ga bisa ngebayangin bau blerangnya kaya gimana,,,
Wah, saya malah gak pernah membayangkan akan melhat langsung dahsyatnya kobaran api lumpur di porong, padaha sering lewat. takut banget!
Ma SyaAllah...
sampai kapan???? #ikut nangis darah buat para korban lumpur
Bersyukur apa yang kita miliki hari ini, bersabarlah dengan cobaan yang datang mendera, dan tetap melakukan yang terbaik....
Aku suka sekali dg tulisan itu. Bagus sekali
Musibah Lumpur Lapindo memang menyebabkan banyak penderitaan bagi rakyat.. semoga mereka diberi kesabaran dan ketabahan dalam menerima cobaan itu.
yo jane menungso srakahe wae sing uteke menyun......
wah, panas banget dong ya..hh...gak kebayang.
so...kebayang nggak ya kalo para korban tuh diundang keresepsi pernikahan anaknya bakrie...
Semoga cepat berakhir semua bencana dimuka bumi ini...Amiin..
waktu ak masih di sby sering lewat bro, memang "mengenaskan"..sampai skrg nasib para korban belum jelas... btw turut berduka cita atas kekalahan chelsea, tlg doakan MU ku bisa juara ya hehehehehe
Benar mas, moga bencana ini tidak terjadi lg dan dapat kita ambil pelajarannya utk masa akan dtg
Ngeri jg ya....gimana perasaan org2 di sekitas situ ya...hmmm...sy gak bs koment lagi dh....prihatin banget liatnya
jika keadaanya sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan? jika yang berwenang sudah tidak mau disalahkan.
kasihan banget mereka,,
mas kholil kita jangan mencari siapa yang salah,,
yang penting sekarang bagai mana cara membantu mereka agar tidak terlalu menderita..
hiduplah untuk orang,, jika anda ingin menjadi orang yang berguna
tanks darin sudah membalas kunjungan
ckckckckc...parah=(
turut berduka cita atas musibah ini, semoga saudara disana sabar menerimanya.
rasanya semakin berlarut-larut...
benar sekali, syukuri apa yg sudah kita punya hari ini.
Benar kita harus bersyukur tempat kita terhindar dari limpahan lumpur lapindo!
Semoga warga yang terkena musibah sabar menghadapi.
Betapa sengsaranya mereka yang berdekatan dengan lokasinya, tentunya ketentraman tinggal disana membuat mereka terus siaga! Semoga tabah dan mendapatkan solusi yang baik!
Subhanallah, semoga luapan lumpur lapindo tidak berlangsung lama, berdoalah, teori tidak berlaku kalau Allah menghendaki luapan lumpur berhenti!
ohh ini lokasi yg lumpur itu ya
huhuhu, kesian sekali ya
Turut prihatin banget bro....menyedihkan ya?duh,nggak bisa ngebayangin deh :( Moga pemerintah lekas bisa menangani masalah ini.Dan allah bersama orang-orang yang tertimpa musibah amin.(saya cuma bisa mendo'akan)
mengerikan... smoga cepet mampet
wew.. jadi ribet deh kalo dah begini
eh... kang..
mosok kalah chelsea.
haduh.... kok iso seh..
yo opo kembaranku lampard terus?
hikz..hikz...hikz....
aku suka kata-kata kang darin yang hampir terakhir.
klu ke sini pasti selalu diingetin.
sekali-kali kasih kopi dunk kang..?
hehe...
ada yang kurang kayaknya dengan masyarakat sekitarnya tuh
yah ketinggalan cerita deh :p
semoga lumpurnya cepat mampet. aminn :D
met malem mas.. hidup chelsea... :-D
berkunjung...
walah tuh masjid kena lumpur kasihan banget warga sana turut berduka cita sob heheheheheh
Blog walking.
Salam kenal.
Ah, akhirnya sampai juga di ujung cerita.
Saya bberapa kali ke Sidoarjo, tapi belum pernah mampir ke Porong. Cuma, waktu dalam perjalanan dari Jogja-Banyuwangi, sempat deg-degan juga pas lewat Porong. Masa iya tinggi tanggul bisa 2-3 kali lipat dari tinggi kereta? Lha, kalau tanggulnya jebol bisa kobol-kobol itu kereta. ^_^
Lumpur Lapindo memang dahsyat. Keterlaluan kalau kita tidak bisa mengambil hikmah darinya.
Ya harus legawa kalo chelsea memang kalah kok hehe
Lumpur oh lumpur..kapan kamu selesainya
@bungeko: iya pak, relnya aja sampe bengkong2 ngga keruan :) saya ngga tau sekarang perkembangannya gimana.
@tomo: walah pendukung inter nih :)
setiap lewat lumpur Lapindo ini... rasanya miris banget. apalagi kalo malem malem lewat jalan itu. duuuh serasa kota mati...
menyedihkan
@elsa; keadaan terakhir di sana gimana sa?
Post a Comment