Olimpiade musim dingin yang pada tahun ini digeber di Vancouver, Kanada, dalam pembukaannya sudah melahirkan tragedi. Seorang atlit kereta luncur berkebangsaan Georgia, Nodar Kumaritashvili tewas mengenaskan dalam sesi lomba.
Meluncur dengan kecepatan tertinggi dalam karirnya, Nodar hanya butuh satu kelokan kiri terakhir untuk mencapai garis finish. Kecepatan 90 mil perjam di landasan luncur seharga 100 juta dolar membawanya ke batas tak lazim, alhasil, di kelokan tersebut kereta luncurnya gagal berbelok, membuatnya terbang lepas dari jalur dengan kepala tertarik ke depan akibat gaya sentrifugal yang dialami sedemikian hebat.
Reaksi terakhirnya..
Nodar kehilangan kontrol. Sepersekian detik kemudian ia dan keretanya menabrak tembok pembatas tepat di belakang garis finish. Tubuhnya lepas melayang ke udara dengan tangan dan kaki seakan mencambuki udara yang dinginnya mencapai minus 20 derajat celsius. Seiring keretanya yang kembali meluncur turun, Nodar terhempas ke tanah. Kesemuanya hanya memakan waktu 48,9 detik dari saat ia start..
Tragedi ini mengingatkan kita kembali akan faktor keamanan di tiap cabang olahraga. Bukan hanya kereta luncur, setiap aktivitas yang bersifat kompetisi pasti memiliki tingkat resiko tersendiri.
Di Indonesia? Saya rasa sepakbola yang punya resiko paling tinggi. Baik bagi pemain, ofisial juga penontonnya. Pemainnya harus siap dijegal tanpa ampun. Wasitnya harus siap digebuki. Penontonnya harus siap rela mati jatuh dari atap kereta..
Duh..duh..
February 13, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
7 comments:
hihi....
mending liat sepak bola di tipi (tv) ae kang....
aman dan nyaman...
xixixixi.......
setuju cong, nyaman banget, plus dapet suguhan olahraga beladiri amatiran :D
mungkin karena di Indonesia tidak ada banyak salju seperti mereka... jadi jenis oleh raga seperti ini tidak banyak peminatnya...
Betul dung :)
menjadi seorang atlit cabang olah raga yang membutuhkan nyali yang tinggi memang penuh dengan resiko.
Aku baru tau ternyata XXI Winter Olympics-Vancouver 2010 telah memakan korban.
Betul bung Amri :) Trims atas kunjungannya.
mengerikan kalau skedar suka tapi g punya nyali
Post a Comment