April 10, 2008

Tornado-tornado Kecil di Solo

Kemarin sore tidak dinyana hujan badai begitu kerasnya menerpa Solo. Terik matahari yang terasa saat siangnya seakan pudar ditelan pekatnya awan yang bergulung. Untung saya pulang lebih cepat. Selain bertanggungjawab atas jemuran yang memang dua hari belum juga kering, saya juga baru sadar kalau saya lupa bawa jas hujan. Sampai di rumah hujanpun turun dengan deras dan bumi bak disiram seisi laut pantai selatan. Sangat berisik. Apalagi angin yang membonceng di belakangnya ikut meramaikan suasana. Memainkan guyuran air hujan hingga memercik di kaca jendela, dimana saya berada di baliknya. mematung dan tercenung. Sembari mendesah pelan, saya panjatkan syukur karena Indonesia bukanlah negeri langganan tornado. Kalau iya, bukan tidak mungkin nasib rumah saya akan sama dengan orang-orang yang hidup di Texas sana. Terpelanting dan musnah entah kemana... alhamdulillah.


Tornado, what the hell is it? Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah, begitu kata wikipedia. Keterangan lain mengatakan tornado umumnya memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Dan banyak yang bilang, tornado itu seperti Tuhan yang memainkan jemari-Nya di bumi. Ah, masa sih..

Satu hal, kalau boleh jujur, saya salah satu orang yang sangat addicted dengan tornado. Salah satu pemicunya yaitu kala selesai menonton film Twister. Film dahsyat itu betul-betul telah membentuk beberapa bagian dari sisi kepribadian saya, antara lain, satu : dimana manusia sebagai mahluk lemah, seberapa hebat pun teknologi yang dimiliki, takkan mampu menahan jalannya sunnatullah. Sekali ia berlaku, tak ada sesuatu pun yang mampu menahan. Dan dua, faktor shock therapy. Tidak sedikit yang merasakan betapa dalam sepersekian detik, kehidupannya berubah dengan drastis. Pandangannya atas dunia yang status quo hancur berantakan, terganti dengan perspektif baru. Prosesnya memang sakit, namun terkadang perspektif baru itu dapat membawa hidup seseorang ke arah yang lebih baik.



Apa yang ingin saya ungkapkan adalah, kita acap kali menemui tornado-tornado kecil dalam hidup kita. Yang membawa kita hingga ke tingkatan fikiran sekarang ini. Mungkin dalam pandangan orang lain pengalaman itu tak seberapa, namun bagi kita itu sungguh membawa makna yang teramat dalam, dan menggugah pribadi kita menemukan sesuatu yang baru untuk dikenakan.

Saya coba merunutkan tornado-tornado kecil saya, yang sedikit banyaknya telah merubah hidup, pola fikir dan pandangan saya tentang kehidupan :
- Menjadi dokter kecil saat SD
- Mendapat piala juara favorit band grunge
- Dipercaya membuat komik hidrologi untuk bahan kuliah
- Mendapat beasiswa penelitian TPSDP (yang akhirnya tidak selesai..)
- Mendapat telepon pemberitahuan bahwa besok mulai masuk kerja
- Kepulangan bunda setelah merantau dari Malaysia selama 3 tahun
- Pertama kali naik pesawat ke Palu
- Pertama kali naik speed boat di Teluk Tomini saat ombak besar
- Saat memandang semburan lumpur Sidoarjo dari dekat
- Menikah
- Coming soon..have a little angel (Insya Allah)

Bagaimana dengan rekan semua? Apa tornado-tornado kecil yang membawa rekan semua hingga bisa blogging di depan komputer saat ini?

Anda suka dengan artikel ini dan tidak ingin melewatkan posting berikutnya? Silahkan subscribe via RSS!

0 comments:

Post a Comment