December 17, 2008

Overdoze

Kemarin malam seperti mimpi buruk. Berkali-kali saya terbangun dengan kepala berat dan tenggorokan yang kehausan. What's the matter? Bayangan Bush yang ketakutan saat diterjang sepatu nyasar, goyangan Rihanna di MTV, bunyi-bunyi klentingan pedagang Soto...

Oh my.. Sesuatu membisikkan sesuatu di telinga, sebuah kata yang tak aneh.. workholic. Merujuk ke kamus urban: "Workholic is a person who is addicted to his job/work more than his pals and family. Sophisciated? Mungkin. Tapi addicted? Hei, saya jadi merasa seperti pecundang kurus yang sehari-harinya melinting ganja. No way!

Namun kemudian saya sadar-layaknya artis sinetron amatiran yang maksa tarik suara falsnya dan insyaf-saya tahu bahwa tuduhan batin itu ada benarnya. Sabtu dan Minggu kemarin saya lembur hanya untuk mengerjakan tugas yang sebetulnya bukan sepenuhnya tanggungjawab saya. Ya, you know, saya sama seperti kebanyakan karyawan kecil, it's hard to say no. Imbasnya, waktu istimewa yang seharusnya saya luangkan untuk menyenangkan anak dan istri tercinta, menguap begitu saja. No time for family, itu salah satu gejala workholic. Dan menurut diagnosa pribadi saya, saya masih dalam level permulaan..setidaknya untuk saat ini.

Saya teguk segelas air, membiarkan rasa segarnya melarutkan Bush, Rihanna, pedagang soto..whatever, jauh ke lembah kelupaan terdasar. Kupandangi wajah putri tersayang, kukecup keningnya dengan lembut seraya melafal doa keselamatan. Semoga hidup kita semua sejahtera.

Thanks for loving me!

0 comments:

Post a Comment